Event tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya ragam tanaman obat yang mencapai 7000 jenis. Hingga kini, menurut Kepala Dinas Pertanian Ir. Nanang Suwandi, MMA. yang bertugas pula selaku Ketua Umum dalam event tersebut mengatakan bahwa saat ini jumlah tanaman obat tradisional yang dimanfaatkan baru sekitar 460 jenis.
"Padahal peluang secara bisnis, tanaman obat ini masih luas, bahan-bahan tersebut selain untuk obat bisa juga digunakan untuk kosmetik, kecantikan dan spa."Ungkap Nanang dalam jumpa pers dengan rekan media pada Senin (18/07).
Pada gelaran itu akan ada total 97 stand baik untuk pameran produk jamu maupun beberapa perusahaan yang ikut andil dalam pameran yang diselenggarakan selama 5 hari itu. "35 stand diantaranya akan diisi oleh 13 provinsi yang menjadi sentra tanaman obat." Ucap nanang disela-sela menjawab pertanyaan rekan media.
Menurut Sasongko yang bertugas sebagai Sie Acara Festival Jamu mengatakan bahwa pihaknya memiliki target stand akan terisi semua. Stand yang ada diluar pagelaran rencananya akan dibuat beragam, semua produk bisa masuk disana. Selain Pameran Tanaman Obat & Produk Olahan, rencananya akan diselenggarakan Seminar, Wisata, Bursa Hasil Olahan Tanaman Obat, Aneka Lomba dan Sepeda Gembira.
Diharapkan dengan adanya Festival Jamu ini, pihaknya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tanaman obat dan kegunaannya bagi kesehatan.